Agen Poker Terpercaya - Sejarawan Sebut M. Asad Shahab Layak Jadi Pahlawan Nasional


 Agen Poker Terpercaya - Sejarawan Sebut M. Asad Shahab Layak Jadi Pahlawan Nasional

Agen Poker Terpercaya - Selain AR Baswedan yang baru saja ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, ternyata masih banyak tokoh keturunan Arab di Indonesia yang punya andil dalam perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Salah satu tokoh dimaksud adalah Muhamad Asad Shahab yang berjuang melalui pers, diplomasi di Timur Tengah, selain juga dia masuk kategori sebagai sejarawan dan intelektual. 

Hal itu mengemuka dalam bedah buku, "Sang Penyebar Berita Proklamasi RI" yang dipandu Suraya Afiff, PhD di Pusat Kajian Antropologi UI, Rabu (28/11/2018). Sebagai pembahas utama buku tersebut adalah sejarawan Asvi Warman Adam dari LIPI, Rushdy Hosein (Yayasan Bung Karno), dan Mulyadi dari CEPP - UI.

Ketiganya menyokong Asad Shahab untuk diajukan sebagai Pahlawan Nasional. Hanya saja ada sejumlah dokumentasi yang perlu ditambahkan untuk memperkuat rekam jejak kiprah Asad Shahab, khususnya di bidang pers.

"Kalau disebut beliau itu berperan menyebarkan Proklamasi ke Timur Tengah, bagaimana hal itu dilakukan? Seperti apa mekanisme kerja PAB itu? Adakah dokumentasi tulisan-tulisannya?," papar Asvi. 

Hal itu, ia melanjutkan, menjadi penting diungkapkan sebab selama ini sejarah cuma mencatat Yusuf Ronodipuro yang berperan menyebarkan Proklamasi ke luar negeri lewat radio.

Selain itu, Asvi juga mengkritisi keterangan bahwa Asad Shahab sebagai anak Jakarta tapi menempuh pendidikan di Pekalongan. Sementara Rushdy antara lain menyoroti rekam jejak pendidikan Asad di UI. "Apakah beliau itu mengambil pendidikan di bidang hukum atau kedokteran?," ujarnya.

 Agen Poker Terpercaya - Sejarawan Sebut M. Asad Shahab Layak Jadi Pahlawan Nasional

Bandar Capsa - Dia juga mempertanyakan alasan utama kepergian Asad Shahab ke luar negeri sejak 1964 dan baru kembali ke tanah air pada 1984. Meskipun disebutkan berbeda pendapat soal komunisme dengan penguasa saat itu, kenapa dia sampai harus pergi? "Apakah mendapatkan ancaman fisik atau karena sebab lain? Apakah keberadaan di luar negeri itu bisa disebut sebagai exile?"



Untuk diketahui, Muhamad Asad Shahab lahir di Jakarta pada 23 September 1910 dari keluarga Betawi berdarah Arab. Ayahnya, Ali Shahab atau Ali Menteng adalah juragan tanah yang termasuk salah seorang tokoh perintis Jamiat Kheir, organisasi Islam modern pertama di Hindia Belanda.

Dia juga aktif di dunia jurnalistik sejak 1936 sehingga punya banyak jaringan di luar negeri, khususnya Timur Tengah. Pada 1938-1942, dia tercatat sebagai kontributor media berbahasa Arab, al-Mughatttan, di Mesir. Bersama kakaknya, M. Dzya Shahab dan sahabatnya Husein Alhabsyi, dia membentuk kantor berita berbahasa Arab, Arabian Press Board (APB) pada 2 September 1945.

Kata Arabian, menurut wartawan senior Solichin Salam di koran Angkatan Bersenjata terbitan 1 September 1993, sengaja digunakan untuk menarik perhatian dunia Islam serta negara-negara di Timur Tengah. Hal itu juga sekaligus dimaksudkan untuk mengelabui pihak Sekutu dan Belanda.

Menanggapi hal itu, Prof. Dr. Syarif Ibrahim Alqafrie dari Universitas Tanjungpura menyebut soal karya tulis M Asad Shahab tak perlu diragukan. Ia mengaku pernah menemukan buku-buku dan kliping pemberitaan APB di Leiden (Belanda), Ohio (Amerika), dan di Turki.

Selain itu, soal kiprah perjuangan Asad Shahab ini juga bisa dibaca dari buku mantan Menteri Agama Prof Mukti Ali dan wartawan senior Solichin Salam. "Saya pikir memang ada baiknya dibentuk tim khusus yang melakukan riset pustaka dan arsip-arsip terkait Pak Asad Shahab ini untuk melengkapi apa yang disarankan para pembicara," ujar Syarif.

Post By : PokerAstro

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.