Agen Poker Terpercaya - Naik 2,4% dalam Sepekan, Harga Minyak AS Cetak Rekor

Agen Poker Terpercaya - Naik 2,4% dalam Sepekan, Harga Minyak AS Cetak Rekor

 Agen Poker Terpercaya - Naik 2,4% dalam Sepekan, Harga Minyak AS Cetak Rekor

Agen Poker TerpercayaHarga minyak bergerak ditutup menguat di akhir pekan, masih didorong oleh tingginya tingkat kepatuhan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam memangkas produksi minyaknya, serta terbuka lebarnya kemungkinan Amerika Serikat (AS) untuk menerapkan sanksi baru terhadap Iran.

Pada perdagangan hari Jumat (4/5), harga minyak jenis light sweet untuk kontrak pengiriman Juni 2018 ditutup menguat 1,88% ke US$69,72/barel, sementara Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2018 naik 1,7% ke US$74,87/barel.

Dengan capaian tersebut, light sweet mampu meroket 2,38% dalam sepekan ini dan berhasil menyentuh titik tertingginya sejak November 2014.

Sentimen utama bagi penguatan harga minyak dalam seminggu terakhir adalah kekhawatiran pasokan minyak global yang lebih terbatas pada semester II-2018. Hal ini didorong oleh masih panasnya tensi antara Iran dan AS, terkait keberlangsungan kesepakatan nuklir yang dibuat pada 2015 oleh pemerintahan mantan presiden AS Barack Obama, bersama-sama dengan China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Inggris.

Sebagai informasi, pasca kesepakatan nuklir tersebut, sanksi ekonomi terhadap Iran pun dihapuskan, dengan catatan Iran harus membatasi program nuklirnya. Alhasil, per Januari 2016, Iran pun kembali menjadi salah satu eksportir minyak mentah utama dunia.

Pada April 2018, ekspor minyak mentah Iran bahkan sudah mencapai 2,6 juta barel per hari (bph), rekor tertinggi sejak Iran bebas dari sanksi. China dan India menjadi importir utama bagi minyak mentah asal Negeri Persia tersebut.

Namun, Presiden AS Donald Trump, yang menggantikan Presiden Obama, secara tegas mengatakan isi kesepakatan dengan Iran banyak mengandung kesalahan fatal, seperti dalam hal pengembangan program nuklir selepas 2025 atau keterlibatan Negeri Persia dalam konflik Timur Tengah.

Oleh karena itu, Trump meminta harus ada perubahan mendasar atau AS akan menarik diri dari kesepakatan itu. Dari pihak Negeri Paman Sam, Trump berencana akan menentukan langkah selanjutnya pada 12 Mei mendatang.

Sayangnya, hingga saat ini pihak Teheran juga ngotot menolak perubahan atas perjanjian program nuklir yang dibuat dengan AS dan negara-negara barat pada 2015.

 Agen Poker Terpercaya - Naik 2,4% dalam Sepekan, Harga Minyak AS Cetak Rekor

Bandar Ceme - "Iran tidak akan melakukan renegosiasi atas apa yang sudah disepakati dan dijalankan bertahun-tahun ini," tegas Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran, seperti dikutip dari Reuters.

Bahkan bila AS cs tetap ingin mengubah kesepakatan yang ditandatangani pada 3 tahun silam tersebut, maka Iran justru akan keluar dari kesepakatan.

"Bila AS dan sekutunya mencoba merevisi perjanjian, maka salah satu opsi kami adalah keluar dari perjanjian itu," kata Ali Akbar Velayati, Penasihat Senior Pemimpin Tertinggi Iran.

Jika kesepakatan ini gugur, kemungkinan besar Iran akan kembali mendapatkan sanksi embargo ekonomi atas tuduhan pengayaan uranium. Sanksi ekonomi tentu akan mempengaruhi produksi dan ekspor minyak Iran, yang akhirnya mengancam pasokan minyak global.

Sentimen akan ketatnya pasokan minyak global ke depan juga didorong oleh ekspektasi tingginya tingkat kepatuhan para anggota OPEC dalam mengurangi produksi minyaknya. Seperti diketahui, OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi dan negara-negara produsen minyak non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia telah menyepakati kebijakan pemangkasan produksi hingga akhir 2018, dengan tujuan mencegah anjloknya harga minyak.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan produksi minyak dunia pada April adalah 32 juta barel/hari. Turun dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 32,5 juta barel/hari.

Namun demikian, peningkatan cadangan minyak mentah di AS yang mengejutkan pelaku pasar, cenderung membatasi penguatan harga minyak pekan ini.

US Energy Information Administration (EIA) mencatat cadangan minyak AS sepekan hingga tanggal 27 April naik 6,22 juta barel menjadi 435,95 juta barel. Capaian tersebut jauh melampaui ekspektasi pasar yang hanya memprediksi peningkatan sebesar 1 juta barel.

Selain itu, produksi minyak mentah Negeri Paman Sam juga kembali mencatatkan rekor di angka 10,62 juta barel per hari (bph). Padahal pada akhir 2017, produksi AS masih di bawah 10 juta bph. Dengan catatan itu, AS telah melampaui volume produksi sang pemimpin OPEC, Arab Saudi.

Saat ini, hanya Rusia yang mampu memproduksi minyak mentah lebih banyak dari AS dengan volume produksi sekitar 11 juta bph. Namun, banyak analis telah memprediksikan bahwa AS akan mampu menyalip Rusia di akhir tahun ini, apabila laju produksi AS masih kuat seperti saat ini.

Post By : PokerAstro

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.